Yogyakarta, 3 November 2025 – Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui upaya internasionalisasi
program studi. Terhadap hal tersebut, pada Senin, 3 November 2025, FST
menyelenggarakan Workshop Persiapan Internasionalisasi Program Studi, bertempat
di Ruang Rapat FST UIN Sunan Kalijaga.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan, para Wakil
Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, PSMF dan PSMP, serta Tim
Internasionalisasi FST. Workshop ini merupakan langkah awal untuk membangun
strategi sistematis dalam menyiapkan program studi agar mampu bersaing di level
global.
Acara dibuka oleh Dekan FST UIN Sunan
Kalijaga, Prof. Dr. Khurul Wardati, M.Si., yang dalam sambutannya
menyampaikan bahwa internasionalisasi bukan hanya terkait peningkatan publikasi
atau pertukaran mahasiswa internasional, tetapi menyangkut penyiapan ekosistem
akademik yang mendorong kolaborasi, Alih iptek, dan inovasi berbasis global.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah
Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP)
Universitas Gadjah Mada.
Sebagai fakultas yang telah lebih dulu mencapai pengakuan internasional, FTP
UGM dinilai tepat menjadi mitra berbagi praktik baik (best practices).
          Narasumber
utama Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian
(FTP) Universitas Gadjah Mada, berbagi pengalaman FTP dalam mewujudkan
skema internasionalisasi berkelanjutan. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti
aspek kurikulum, riset, mobilitas mahasiswa dan staf, hingga sistem penjaminan
mutu yang diselaraskan dengan standar internasional. Melalui pemaparan dan
diskusi interaktif, sejumlah pelajaran penting (lesson learned) yang
dapat diterapkan dalam konteks FST UIN Sunan Kalijaga antara lain:
·      
Pentingnya
kolaborasi antar universitas melalui internasionalisasi kurikulum dan sistem
akademik.
·      
Perlunya
melakukan benchmarking kualitas program dan institusi melalui peringkat
(ranking) internasional.
·      
Internasionalisasi
riset sebagai pintu untuk memperoleh pendanaan global melalui skema kolaboratif
dan joint publication.
·      
Penyediaan
fasilitas student mobility dan staff mobility untuk pengayaan pengalaman
akademik dan jejaring internasional.
·      
Tahap
awal internasionalisasi dapat dimulai melalui kegiatan sederhana seperti joint
supervision, guest lecture, atau visiting professor.
·      
Pemanfaatan
alumni luar negeri sebagai keyperson dalam menjalin koneksi dengan universitas
mitra.
·      
Pentingnya
prinsip timbal balik (mutual benefit) dalam setiap kerja sama, didukung
kualitas mahasiswa yang baik.
·      
Dukungan
sistem (support system) bagi mahasiswa dalam program mobilitas internasional.
·      
Evaluasi
pendanaan dilakukan secara berkala untuk memastikan akuntabilitas dan
keberlanjutan kerja sama.
          Prof.
Eni menambahkan bahwa upaya internasionalisasi harus diiringi dengan meningkatkan
daya saing lulusan dan reputasi kelembagaan. “Fakultas perlu membangun relasi
bermakna dengan mitra internasional dan memfasilitasi sumber daya manusia yang
adaptif dan produktif,” pesannya.
Acara workshop turut diisi dengan sesi diskusi.
Diharapkan melalui kegiatan ini, FST UIN Sunan Kalijaga dapat memetakan
strategi realistis dengan target capaian terukur dalam jangka pendek, menengah,
dan panjang.