Yogyakarta, 3 Desember 2025 — Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga melalui Fakultas Sains dan Teknologi resmi
membuka The 7th International Conference on Science and Engineering (ICSE) 2025
yang diselenggarakan secara daring. Konferensi ini menghadirkan lebih dari
seratus peneliti, akademisi, dan praktisi dari Indonesia dan berbagai negara,
seperti Malaysia, Rusia, Algeria, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya.
Pembukaan konferensi dihadiri oleh Menteri
Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D dan Rektor
UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, Ph.D. Dalam sambutannya, Ketua ICSE 2025,
Dr. Eka Sulistiyowati, menegaskan pentingnya konferensi ini sebagai ruang
dialog ilmiah yang mempertemukan para peneliti lintas disiplin di tengah
meningkatnya tantangan global, terutama krisis iklim.
“ICSE tahun ini menjadi bukti bahwa kolaborasi
internasional adalah fondasi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. terdapat
110 makalah dari Indonesia, Malaysia, Rusia, Algeria, dan Saudi Arabia akan
dipresentasikan dalam sesi paralel, mencerminkan tingginya antusiasme serta
keberagaman perspektif para peserta,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi
kepada seluruh panitia, reviewer, lembaga mitra, sponsor, serta para pemakalah
dan peserta yang telah mendukung terselenggaranya konferensi ini.
Sementara itu, Rektor menekankan pentingnya
pengetahuan yang komprehensif untuk
mengatasi persoalan perubahan iklim . Rektor menyatakan, " “Sains,
rekayasa, dan bahkan agama memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi
berkelanjutan dan menghadapi tantangan perubahan iklim—sebuah tantangan yang
menuntut aksi nyata serta pemahaman komprehensif yang berlandaskan pengetahuan
ilmiah.”
Sedangkan Prof Brian Yuliarto, Ph.D yang secara
formal membuka kegiatan ini mengemukakan pentingnya pendekatan antar disiplin
dalam mengatasi krisis iklim. "Tema
kita hari ini mencerminkan salah satu tantangan terbesar sepanjang masa, yang
karena itu membutuhkan pertemuan antara pengetahuan dan tanggung jawab. Diskusi
yang kita lakukan bukan sekadar akademik, melainkan hal ini merupakan
kontribusi nyata yang dapat menyelamatkan dunia dengan membangun kebijakan
mengenai iklim lebih baik "
Dengan mengangkat tema “Addressing Climate
Change through Science and Engineering Approach”, ICSE 2025 menekankan urgensi
kontribusi sains dan rekayasa dalam menghadapi perubahan iklim yang berdampak
luas pada ekosistem, masyarakat, dan ekonomi global.
Konferensi ini juga memberikan ruang bagi para
peneliti untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah. Sejumlah jurnal mitra
bergengsi—di antaranya Journal of Robotics and Control (Scopus Q2), SINERGI
(Scopus Q3 & SINTA 1), Jurnal Biologi Tropis, serta JISKA—membuka peluang
bagi makalah terpilih untuk dipublikasi. Selain itu, panitia memberikan Best
Presenter Award sebagai bentuk apresiasi terhadap performa presentasi
ilmiah terbaik.
Penyelenggaraan ICSE 2025 secara virtual kembali menunjukkan komitmen UIN Sunan Kalijaga dalam memperluas akses partisipasi global tanpa hambatan geografis. Melalui kegiatan ini, UIN Sunan Kalijaga menegaskan posisinya sebagai pusat riset interdisipliner yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus menjunjung nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.