Dilihat 0 Kali

06_355_Screenshot 2025-12-03 170518.png

Rabu, 03 Desember 2025 17:05:00 WIB

ICSE 2025 Resmi Dibuka: Perkuat Kolaborasi Global dalam Sains, Teknologi, dan Rekayasa untuk Menjawab Krisis Iklim

Yogyakarta, 3 Desember 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga melalui Fakultas Sains dan Teknologi resmi membuka The 7th International Conference on Science and Engineering (ICSE) 2025 yang diselenggarakan secara daring. Konferensi ini menghadirkan lebih dari seratus peneliti, akademisi, dan praktisi dari Indonesia dan berbagai negara, seperti Malaysia, Rusia, Algeria, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya.

Pembukaan konferensi dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D dan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, Ph.D. Dalam sambutannya, Ketua ICSE 2025, Dr. Eka Sulistiyowati, menegaskan pentingnya konferensi ini sebagai ruang dialog ilmiah yang mempertemukan para peneliti lintas disiplin di tengah meningkatnya tantangan global, terutama krisis iklim.

“ICSE tahun ini menjadi bukti bahwa kolaborasi internasional adalah fondasi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. terdapat 110 makalah dari Indonesia, Malaysia, Rusia, Algeria, dan Saudi Arabia akan dipresentasikan dalam sesi paralel, mencerminkan tingginya antusiasme serta keberagaman perspektif para peserta,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, reviewer, lembaga mitra, sponsor, serta para pemakalah dan peserta yang telah mendukung terselenggaranya konferensi ini.

Sementara itu, Rektor menekankan pentingnya pengetahuan yang komprehensif  untuk mengatasi persoalan perubahan iklim . Rektor menyatakan, " “Sains, rekayasa, dan bahkan agama memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi berkelanjutan dan menghadapi tantangan perubahan iklim—sebuah tantangan yang menuntut aksi nyata serta pemahaman komprehensif yang berlandaskan pengetahuan ilmiah.”

Sedangkan Prof Brian Yuliarto, Ph.D yang secara formal membuka kegiatan ini mengemukakan pentingnya pendekatan antar disiplin dalam mengatasi krisis iklim.  "Tema kita hari ini mencerminkan salah satu tantangan terbesar sepanjang masa, yang karena itu membutuhkan pertemuan antara pengetahuan dan tanggung jawab. Diskusi yang kita lakukan bukan sekadar akademik, melainkan hal ini merupakan kontribusi nyata yang dapat menyelamatkan dunia dengan membangun kebijakan mengenai iklim lebih baik "

Dengan mengangkat tema “Addressing Climate Change through Science and Engineering Approach”, ICSE 2025 menekankan urgensi kontribusi sains dan rekayasa dalam menghadapi perubahan iklim yang berdampak luas pada ekosistem, masyarakat, dan ekonomi global.

Konferensi ini juga memberikan ruang bagi para peneliti untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah. Sejumlah jurnal mitra bergengsi—di antaranya Journal of Robotics and Control (Scopus Q2), SINERGI (Scopus Q3 & SINTA 1), Jurnal Biologi Tropis, serta JISKA—membuka peluang bagi makalah terpilih untuk dipublikasi. Selain itu, panitia memberikan Best Presenter Award sebagai bentuk apresiasi terhadap performa presentasi ilmiah terbaik.

Penyelenggaraan ICSE 2025 secara virtual kembali menunjukkan komitmen UIN Sunan Kalijaga dalam memperluas akses partisipasi global tanpa hambatan geografis. Melalui kegiatan ini, UIN Sunan Kalijaga menegaskan posisinya sebagai pusat riset interdisipliner yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus menjunjung nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.