Workshop Review Revitalisasi Laboratorium Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tahun 2021

Peserta Workshop Review Revitalisasi Laboratorium 2021 Hari Ke-1
Dalam rangka mengoptimalkan dan memodernkan laboratorium di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan terstandar Internasional, Dr. Hj. Khurul Wardati, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi menghadiri Workshop Review Revitalisasi Laboratorium Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Kegiatan workshop ini diselenggarakan oleh UIN Maliki Malang di BAOBAB Safari Resort, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur selama tiga hari, 10 -12 Juni 2021. Acara ini dihadiri oleh unsur Dekan dan Wakil Dekan FST se-Indonesia, Alumni/User, Kemenag RI, kaprodi FST di UIN Malang dan Mitra FST. Program revitalisasi ini telah dimulai sejak 2007, mengingat pentingnya laboratorium pada Fakultas Sains dan Teknologi di setiap PTK di Kementerian Agama.
Acara disambut oleh Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag., Rektor UIN Malang sebagai tuan rumah dan dibuka oleh Prof. Suyitno, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kementerian Agama RI, dalam arahannya direktur menyampaikan regulasi program unggulan diktis. Dalam hal revitalisasi laboratorium, beliau menyampaikan bahwa sarana laboratorium menjadi penting untuk memberikan layanan akademik kepada mahasiswa, sehingga meningkatkan riset mahasiswa untuk menghasilkan produk yang bisa dipublikasi ke masyarakat. Keberadaan FST di UIN adalah untuk menggabungkan paradigma keilmuan dunia dan keilmuan akhirat (agama). Maka perlu kesamaan frekuensi untuk membangun mimpi bersama FST dalam upaya merevitalisasi laboratorium yang memiliki standar akreditasi nasional dan internasional.
Sementara Jenderal Pendidikan Islam (Pendis), Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T. memberikan arahan secara daring. Dalam sambutannya beliau mendukung upaya peningkatan mutu akademik PTKIN. “Sarana dan prasarana laboratorium pendidikan di PTKIN harus memadai dan memenuhi standard”, tuturnya.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag. dalam kesempatannya menyampaikan bahwa laboratorium perlu penganggaran serius untuk menghasilkan karya ilmiah atau produk laboratorium yang baik. Laboratorium FST sudah semestinya menggabungkan nilai ilmiah sains dengan nilai-nilai agama sebagaimana ilmuwan muslim masa lampau seperti Avicena (Ibnu Sina).
Ketua Forum FST sekaligus Dekan FST UIN Maliki Malang, Dr. Sri Harini, M,Si., menyampaikan bahwa program revitalisasi laboratorium sebaiknya dikembalikan kepada khittahnya, sehingga FST yang baru bisa dibuatkan rumah baru untuk menyiasati keberadaan laboratorium di fakultas masing-masing, sehingga terjadi percepatan layanan akademik mahasiswa dan dosen dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
Review revitalisasi ini juga menghadiri narasumber Ridwan, M.Pd.I. selaku Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, beliau menyampaikan perlunya dibuat policy brief dalam penyusunan revitalisasi ke depan, sehingga perlu kebijakan dan rekomendasi.
Hari kedua dimulai dengan melanjutkan usulan revitalisasi untuk dijadikan naskah akademik untuk diajukan ke bagian perencanaan kementerian agama. Selanjutnya pengarahan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T. mengatakan perlu penguatan pentingnya laboratorium yang suistainable, sehingga mampu bertahan lama. Dengan adanya laboratorium FST menjadikan banyak publikasi internasional dan paten yang dihasilkan oleh PTKIN dengan kolaborasi riset sainsnya.
Kemudian Prof. Dr. Kuwat Triyana, Guru Besar Universitas Gadjah Mada sekaligus pakar dalam pengelolaan laboratorium dan inventor GeNose menyampaikan perlu membangun integrasi sistem informasi laboratorium, sehingga bisa dikelola dengan baik, karena mekanisme laboratorium yang baik, mampu menghasilkan sebagai pendapatan institusi.
Narasumber terakhir dari LIPI, Dr. Rifki Sadikin, seorang ahli komputasi, menyampaikan pemanfaatan dan inovasi sains dan teknologi dengan pengelolaan sistem informasi laboratorium secara terpadu. Layanan beberapa laboratorium yang bisa memberikan layanan riset bagi mahaiswa dan dosen seluruh Indonesia dengan menggunakan aplikasi Elsa. LIPI juga melayani magang riset dengan sistem vaucher P-X Point pada sistem Elsa, sehingga bisa menjadi bagian dari kegiatan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam kesempatan acara ini juga dimanfaatkan para peserta untuk rencana implementasi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yaitu dengan penandatanganan kesepahaman (Memorandum of Agreement/ MoA) antar 14 Dekan FST se-PTKIN.
Para Dekan FST se-PTKIN yang tergabung dalam forum periode ini yaitu Dr. Sri Harini, M.Si. (Malang/ Ketua Forum), Prof. Dr. Muhammad Khalifah Mustami, M.Pd. (Makassar), Dr. Hj. Khurul Wardati, M.Si. (Yogyakarta), Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag. (Surabaya), Dr. Ismail, M.Ag. (Semarang), Ir. Nashrul Hakiem, S.Si., M.T., Ph.D. (Jakarta), Dr. Hasniah Aliah, M.Si. (Bandung), Dr. Munir, M.Ag. (Palembang), Dr. Drs. Ade Darmawi, M.Ag. (Riau), Dr. Mhd. Syahnan, M.A. (Sumatera Utara), Iskandar, M.Pd., M.S.I., Ph.D. (Jambi), Dr. Hidayatullah, M.Pd. (Banten), Dr. Azhar Amsal, M.Pd. (Aceh), dan Dr. Yasrul Huda, M.A. (Padang).
Hasil workshop ini diharapkan menjadi bahan acuan dan rekomendasi perencanaan kementerian Agama RI dalam menyusun revitalisasi laboratorium pada tahun mendatang. Adanya transformasi beberapa IAIN menjadi UIN yang menambah jumlah FST baru diharapkan pula mampu memperkuat dan memajukan PTKIN.
[hkn]