Dilihat 0 Kali

UIN SUKA

Selasa, 07 Januari 2020 14:43:45 WIB

Press Release Konferensi Intrgrasi Interkoneksi Islam dan Sains

Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam & Sains (KIIIS) telah sukses di selenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada hari Senin 18 November 2019. Dr. M. Ja’far Luthfi selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini terselengara berkat kerjasama antara beberapa pihak yaitu Fakultas Sains & Teknologi, Pusat Studi Integrasi-Interkoneksi Islam & Sains dan juga Program Magang Fakultas Saintek. Wakil dekan bidang kemahasiswan dan kerjasama menyatakan bahwa KIIIS ini dilatarbelakangi oleh kebingungan banyak pihak tentang interpretasi integrasi interkoneksi Sains Islam. Oleh karena itu bidang tiga Fakultas Sains dan Teknologi didukung oleh program mahasiswa merintis acara KIIIS yang pada tahun ini merupakan yang kedua.

Bertempat di ruang Teatrikal Fakultas Saintek, konferensi ini menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. M. Amin Abdullah (Guru Besar Ilmu Filsafat UIN Sunan Kalijaga) dan Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA (Guru Besar Fakutas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), sedangkan selaku moderator adalah Agung Fatwanto, M. Kom, Ph. D (Wakil Dekan 1 Fakultas Sains dan Teknologi).

Konferensi ini diikuti oleh 148 perserta pemakalah dan 134 peserta pasif. Seluruh paper yang sudah dipresentasikan akan diterbitkan dalam prosiding. Peserta yang mengikuti konferensi ini berasal dari berbagai perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta dari seluruh Indonesia.

Pada kesempatan kali ini Prof. Dr. M. Amin Abdullah menyampaikan materi tentang “Integrasi Agama dan Sains Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi (Inter-, Multi-, dan Transdisiplin Era Generasi Ketiga Perguruan Tinggi)”. Menurut beliau perguruan tinggi di Indonesia sedang menghadapi tantangan berupa radikalisme dan intoleransi, oleh sebab itu perguruan tinggi harus mempersiapkan mahasiswanya agar menjadi lulusan yang siap menghadapi tantangan zaman dimana pada era saat ini banyak aliran radikalisme dan intoleran. Para mahasiswa dan sarjana harus memiliki “pemikiran yang tinggi” agar dapat menanggapi atau menyikapi isu-isu radikalisme dan intoleran dengan lebih cerdas, tepat dan bermartabat. Generasi ketiga universitas memiliki beberapa corak, salah satunya keilmuan yang di ajarakan bersifat interdisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin. Jadi antara ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu agama saling berkaitan tanpa harus kehilangan inti dari masing –masih keilmuan. Suatu bidang ilmu dapat dikatakan terintegrasi dengan bidang keilmuan lain apabila keilmuan tersebut saling menembus, keterujian intersubjektif, dan imaginasi kreatif.  

Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M. A (Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) menyampaikan materi dengan judul “ Piramida Integrasi - Interkoneksi Islam dan Sains”. Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa integrasi adalah memasukkan, artinya memasukkan sesuatu kedalam sesuatu, dalam islam diakui adanya lack of empirical dimension dan lack of systematization. Sedangkan interkoneksi memiliki 4 aspek yaitu komplementasi, konfirmasi,  kontribusi (di bagian ini ada titik temu dengan integrasi), dan komparasi (perbandingan).

Dengan konferensi ini diharapkan UIN Sunan Kalijaga dapat semakin maju dengan visi integrasi interkoneksinya, dan konferensi ini dapat berlangsung setiap tahun dengan partisipasi dan kualitas yang makin meningkat.