Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun ini kembali dilaksanakan secara tatap muka, setelah dua tahun sebelumnya dilakukan secara daring. PBAK dilaksanakan selama 3 hari, dimulai pada hari Kamis (18/8/22) dan ditutup pada hari Sabtu (20/8/22). Pembukaan PBAK hari pertama bertempat di Gedung Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah yang dibuka oleh Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si. selaku Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga.
Hari pertama PBAK diisi oleh talk show kebangsaan yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Abu Rokhmad selaku Staff Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM. Talk show selanjutnya disampaikan oleh Dr. Witriani, MA. selaku ketua Pusat Layanan Terpadu (PLT) UIN Sunan Kalijaga mengenai upaya mencegah kekerasan seksual di lingkungan kampus. Wakil Rektor II juga turut menyampaikan materi terkait dengan karakter keilmuan dan kode etika mahasiswa.
Organisasi mahasiswa tingkat universitas seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga turut mengisi acara pada hari pertama dengan perkenalan. Total ada 20 UKM di UIN Sunan Kalijaga, masing-masing UKM mendapat waktu 5 menit untuk memperkenalkan UKM-nya kepada mahasiswa baru.
Pelaksanaan PBAK hari kedua dikembalikan pada fakultas masing-masing. PBAK Fakultas Sains dan Teknologi dilaksanakan di Gedung Convention Hall lantai 2. PBAK Fakultas Sains dan Teknologi dibuka secara simbolik dengan pukulan gong oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Dra. Hj. Khurul Wardati, M.Si.
Pada sambutannya, Bu Khurul Wardati menyampaikan kalimat “Saya bangga menjadi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN sunan kalijaga Yogyakarta” yang selanjutnya diikuti oleh 458 mahasiswa baru FST. Hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan rasa bangga karena sudah melewati banyak proses dan mengalahkan ribuan pendaftar lainnya agar dapat menjadi mahasiswa di FST.
PBAK hari kedua difokuskan untuk pengenalan fakultas, sehingga materi hari kedua diisi oleh Dekanat, mulai dari pengenalan profil fakultas, bidang akademik, administrasi, dan kemahasiswaan. Kepala bagian TU juga turut mengisi materi tentang layanan akademik dan administrasi. Diharapkan setelah mendapat materi tersebut mahasiswa baru bisa lebih mengenal fakultas yang menjadi tempat mereka belajar kedepannya.
Selain itu, dihadirkan juga Dr. KH. Irwan Masduqi. Lc. pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Mlangi sebagai pemateri dalam materi Islam Moderat. Adanya materi Islam Moderat ini dirasa sangat penting untuk menjaga mahasiswa baru agar tidak melakukan tindakan dan pemikiran yang ekstrem, sehingga dikhawatirkan dapat melahirkan penyimpangan dan penyelewengan dari ajaran Islam.
Sangat disayangkan pelaksanaan hari ketiga PBAK tidak berjalan dengan lancar seperti dua hari sebelumnya. Hari Sabtu (20/8/22) yang seharusnya menjadi puncak pelaksanaan acara justru berlangsung tidak sesuai dengan susunan acara yang sudah disusun oleh panitia. Mengacu pada susunan acara, seharusnya PBAK Fakultas ditutup pada jam 16.00 WIB. Namun sejak pagi hari dari pihak Rektorat sudah membubarkan secara sepihak acara PBAK.
Menanggapi pembubaran tersebut, dari DEMA-U dan panitia PBAK tingkat universitas melakukan audiensi dengan pihak Rektorat agar PBAK tetap bisa dilakukan hingga tuntas. Selama audiensi tersebut, panitia PBAK FST berusaha untuk tetap mengkondusifkan peserta dengan tetap melaksanakan acara sesuai dengan susunan acara.
Acara diisi dengan lomba Flash Mob antar program studi, dilanjut dengan pengenalan Organisasi Mahasiswa tingkat fakultas seperti DEMA-F, SEMA-F, dan BOM-F. Dilanjutkan dengan organisasi mahasiswa di tingkat prodi, yaitu Himpunan Mahasiswa Program Studi (HM-PS). Hingga jam 12.00 WIB acara di fakultas masih dapat berjalan sesuai dengan susunan acara.
Berdasarkan hasil audiensi pihak Rektorat dengan DEMA-U dan panitia PBAK, acara PBAK UIN Sunan Kalijaga resmi dibubarkan pada siang itu juga tanpa adanya closing ceremony. Hasil tersebut tentu mendapat banyak respon kecewa, mulai dari panitia hingga mahasisw baru yang mau tidak mau harus pulang ke kediaman masing-masing.
Sampai saat ini belum ada alasan jelas yang mendasari pembubaran PBAK UIN Sunan Kalijaga tahun 2022. Dugaan kuat adalah pembubaran ini menjadi buntut dari aksi mahasiswa pada hari pertama PBAK, di mana mahasiswa menyuarakan protesnya terkait UKT mahal pada saat PBAK berlangsung di Gedung Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah.
oleh: Maulida Septya Febriani