Fakultas Sains dan Teknologi telah mengadakan Stadium General untuk para mahasiswa baru angkatan 2023 di Convention Hall Lt. 2 UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan ini mendatangkan dua narasumber yang handal di bidangnya yaitu Malik Khidir, Founder PT. Stechoq Robotika Indonesia dan Khafidz Nasrullah Founder dan CEO Kendal Agro Atsiri yang merupakan alumni Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga. Dalam kegiatan ini turut hadir jajaran Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, para Ketua, dan Sekretaris Program Studi.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh MC kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sarana pembelajaran untuk mahasiswa sebagai pintu agar nantinya bisa manjadi kreatif dan inovatif di era digital. Beliau juga sangat berterima kasih kepada narasumber yang bersedia hadir untuk membagikan ilmu dan pengalamannya. Acara inti dipandu oleh salah satu dosen yang juga merupakan alumni Teknik Industri Herninanjati Paramawardhani, M.Sc. Moderator mengawali acara inti dengan perkenalan narasumber kemudian dilanjutkan pemaparan materi dari kedua narasumber.
Dalam pemaparan materinya, kedua narasumber menyampaikan bahwa kesuksesan yang beliau capai saat ini diinisasi pada saat masih menjadi mahasiswa. Perjalanan PT. Stechoq Robotika Indonesia diawali dari partisipasi Bapak Malik Khidir di lomba robot di tingkat nasional yang pada akhirnya meraih juara 1 dan selanjutnya dibarangkatkan oleh kementrian ke USA untuk mewakili Indonesia di lomba robot tingkat internasional. Beliau berhasil meraih 3 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu. Kesuksesan ini mengawali karya-karya lain dari PT. Stechoq Robotika Indonesia termasuk ventilator yang selama ini masih bergantung dengan impor padahal memiliki value yang besar. Ventilator yang diciptakan sudah diujicobakan di ICU Rumah Sakit Sarjito, sudah mendapat izin edar, dan telah diproduksi masal. Inovasi dari perusahaan beliau tidak ada yang dipatenkan sama sekali karena ingin bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Pemaparan materi dilanjutkan oleh narasumber kedua Bapak Khafidz Nasrullah. Beliau mengawali dengan cerita bagaimana bisa bertahan hidup dan kuliah di Jogja karena beliau berasal dari keluarga buruh tani. Pengalaman pahit saat kuliah membuat beliau mengambil cuti dan pada saat cuti itulah beliau mencoba membuat minyak atsiri dengan memanfaatkan komoditas daun cengkeh yang ada di daerah tempat tinggal beliau dan alat seadanya. Hal inilah yang menjadi awal mula berdirinya Kendal Agro Atsiri yang merupakan pemasok bahan baku dan produsen minyak atsiri yang saat ini telah melakukan ekspor ke luar negeri seperti Amerika Serikat, El Salvador, Jerman, Swiss, Perancis, dan Dubai. Usaha yang dimiliki beliau juga telah berhasil memberdayakan lebih dari 20.250 petani di Jawa Tengah untuk proses pembibitan, penanaman, pemanenan, dan produksi.
Para peserta sangat antusias dengan pemaparan kedua narasumber. Hal ini terlihat dari banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa baru. Sebagai penutup, Bapak Malik Khidir meminta mahasiswa untuk tidak hanya berdemo untuk menyampaikan aspirasi tapi juga berdemo dengan karya inovasi yang nantinya dapat menunjang kemajuan negara. Bapak Khafidz berpesan kepada para mahasiswa baru untuk mulai mencari jati diri, menjadi diri sendiri, dan investasi diri untuk meraih cita-cita. Pada saat kuliah mahasiswa sebenarnya mempelajari kegagalan orang lain tanpa perlu mengalaminya sehingga kuliah sangatlah penting.